Kulihat
sesosok perempuan yang telah merebut perhatianku sejak 6 bulan terakhir sedang
berdiri di tempat faforitnya. Sosok yang selalu berdiri di depan kelas bersama
ketiga sahabatnya, adik kelas yang unik dimataku. Aku mulai memperhatikannya
sejak kami kebetulan seruangan saat UTS. Dia bernama Anita sesosok cewe manis
dan imut, yang sangat ceria. Saat bulan-bulan awal dia bertingkah biasa
denganku tetapi entah sejak ia mulai dekat dengan sahabat barunya yang
menggenapkan mereka menjadi 4 yaitu Bella. Dia mulai lebih agresif untuk
melihatku, begitupun aku sudah 3 bulan aku balik memperhatikannya. Tetapi
diantara kami tidak ada yang berani untuk saling menyapa. Aku ingin sekali
menyapanya tetapi teman-temanku melarang karena statusku yang berpacaran dengan
Ananda. Aku sudah tidak nyaman dengan pacaran jarak jauh dan sifat
kekanak-kanakan Ananda.
“Kak” “:)”
Tiba-tiba
aku mendapatkan sebuat chat dari Anita di salah satu social mediaku. Aku kaget
tetapi bingung harus membalas apa, akhirnya kuputuskan untuk tidak membalasnya.
Tapi beberapa menit kemudian aku mendapatkan chat darinya lagi. “Maaf
dibajak” hatiku jadi ragu apakah benar persepsi aku dan teman-teman bahwa
dia suka padaku. Setelah kejadian itu dia tetap seperti biasa memperhatikanku.
Aku sangat ingin mengobrol dengannya, tetapi apa dikata dia selalu bersama
temannya kalau aku ingin melakukannya.
***
Mentari masuk
ke dalam sela-sela jendela kamarku, yang membangunkanku dari tidur yag indah. Hari
ini aku sudah berniat untuk peergi bersama Ananda, dan membuat sebuah
keputusan. Sekarang aku sudah pergi
untuk menjemputnya. Hari ini Ananda sangat cantik dengan dress faforitnya. Tuhan apakah aku tega untuk melakukan ini
padanya? Tapi aku benar-benar sudah jatuh cinta pad Anita yang selalu berbuat
tingkah-tingkah anehnya. Aku harus mempertahankan keputusanku, sekarang kami
sudah tiba di café yang selalu kami datangi.
“Nan, aku mau ngomong
penting nih” “Apa Rey?” “Hmmmm…”
“Kenapa sayang?” “……” “REY!” “Kita putus!” “…..” “Maaf Nan tapi aku gamau nyakitin
kamu lebih lama lagi” “Kamu gamau nyakitin aku? Kita putus itu nyakitin aku!”
Lalu Ananda lari tetapi aku tidak berusaha mengejarnya karena takut lebih
menyakitkan hatinya. Aku tahu kalau perpisahan pasti menyakitkan dan kami sudah
menjalani hubungan ini selama 2 tahun sejak kami lulus SMP.
***
“Rey lo
serius putus sama Nanda Cuma buat adik kelas itu?” Tanya salah satu sahabatku
yang sangat menggemari warna merah siapa lagi kalau bukan Nino. “Lebay lo No”
balasku sambil melemparkan tempat pensilku. “Seloo bro” “hahaha” yang lain
hanya tertawa melihat kami bertingkah seperti itu. “Yaudah kalau gitu nanti lo
harus nyapa Anita ya” usul Ken. Dan yang lain pun menyetujuinya, dan mau tak
mau aku harus melakukannya.
Sekarang
sudah waktunya istirahat dan aku harap Anita serta 3 temannya ke kantin. Baru
saja aku dan teman-temanku menuju kantin, aku sudah melihat mereka sedang turun
melewati tangga dekat kelasku. Aku dan yang lain langsung mempercepat langkah
kami, mereka tidak sadar bahwa kami sudah ada tepat di bealakang mereka. “ih
anjir ya Bel tadi kakak lo ngocol banget pas upacara padahal dia kan anak
paskib eh malah dihukum kelasnya” Kata Anita sambil tertawa. “Ih udah sih Nit
jangan di ledek mulu, kakak lo juga dihukum!” “hahaha biarin aja dia mah kan
emang gitu” Bella menyubit tangan Anita karena kesal. Lalu tiba-tiba Anita
membalikkan badannya entah untuk apa, “Eh Belll…… anjiir” saat dia melihatku
tepat di depannya dengan jarak 1 meter dengan tatapan yang sangat shock. Dia
hendak untuk kabur seperti biasa, “Nit kenapa lo kayak liat setan aja” ejek
Kenia. “Hai Anita” Aku menyapanya dengan senyum manisku. “Ha…Ha-I Kak” balasnya
gugup. “Yang tadi lo omongin kelas kita ya? Trus yang anak paskib itu gue” Ken
menodongnya dengan pertanyaan yang tak butuh jawaban. “engg…engg Bel jawab gih,
Kir temenin gue ke toilet” Kata Anita sambil menarik dan kabur ke toilet. “Iya
Kak” jawab Kenia santai lalu meneruskan jalan menuju kantin. “Eh tunggu!”
teriak Nino. “Bella lo naksir Ken ya?” lanjutnya lagi. Bella dan Kenia yang
tadi sudah lanjutkan berjalan tiba-tiba saja mematung saat mendengarkan
pertanyaan dari Nino. Aku rasa Bella bergabung dengan Anita, Kenia dan Kira
agar mudah untuk melihat Ken yang notabenenya adalah gerombolanku.
***
Sudah
seminggu yang lalu sejak kejadian kantin berlalu yang menjadikanku dekat dengan Anita, kami sudah
chat dan dia sudah tidak canggung lagi padaku. Anita sudah mulai terbuka untuk
bercerita padaku begitupun aku, setelah kenal lebih dekat dengannya aku tambah
yakin bahwa aku sudah jatuh cinta padanya. Anita tidak pernah menjaga imagenya,
tidak seperti cewe-cewe lain yang selalu menjaga image depan cowo yang
ditaksir. Rencananya besok sepulang sekolah kami ingin menonton film yang
dimainkan oleh actor faforit kami. Bagi Anita, idola kami itu sempurna ya
bagiku dia juga sempurna tetapi sekarang lebih sempurna Anita. Anita itu
bagaikan bidadari yang jatuh dari surga bagiku, melihat senyumnya saja hatiku
berdebar-debar. Dia tak pernah suka pada kelasnya saat ini karena suasananya
yang sangat tidak nyaman dan aneh. Aneh juga sangat mengidolakan Justin Bieber,
tapi dia bukan beliebers yang mengganggu. Semoga aku dan dia bisa…..
Sekarang kami
sedang mengantri tiket untuk nonton, tetapi kami tidak menonton berduaan saja.
Kena, Kira, Bella dan teman-temanku ikut serta untuk nonton bareng. Hari ini aku akan menyatakan perasaan setelah
acara nonton bareng ini. Dan entah mengapa aku merasa hari ini Anita sangat
lucu. Dia hari ini di jepit dengan jepitan yang ku hadiahkan untuknya. “Kak Rey
kapan mau nembak Nita?” “Maunya sih nanti abis nonton Kir” “Kenapa gak sekarang
ka?” “ide bagus sih” “Anita! Sinii!” “Apa Kir?” “Kak Rey mau ngomong tuh! Gue
gabung kesana yaa” “ Kenapa kak?” “mmm” “Kak!” “I Love You, will you be my
girl?” “Goshh…” “Kenapa Nit?” “kaget aja hehehe mau kok kak” “dih kocak deh,
jadi kita resmi nih?” “gamau?” “mauuu” lalu aku memeluknya. “ciee ada yang
resmi nih yaa, ayokk nonton dulu abis itu kita makan-makan!” Seru Nino. Aku dan
dia hanya tersenyum dan bahagia. Mungkin memang masa pendekatan kita hanya
seminggu tetapi aku harus hubungan ini selamanya. Walau hanya seminggu tetapi
masa kita saling memperhatikan sudah cukup lama dan sangat unik. Pernahkah
kalian saling memperhatikan dalam diam dan menyimpannya untuk diri sendiri. Ya
aku dan dia melakukan itu, tetapi pada akhirnya kami bahagia. Percayalah cinta
tak mungkin salah dan ikutilah apa kata hatimu. Cinta itu tulus dan suci,
janganlah kalian khianati cinta itu dan janganlah ingkarinya. Cinta dalam diam
yang kami lakukan pada akhirnya membahagiakan. Jika kalian sayang seseorang
kejarlah tetapi jangan lupa ikutilah hatimu.